Jumat, 29 Januari 2016

Waroeng Pak Siboen

            Sate pak Siboen, siapa yang tak kenal kuliner Kediri ini. Menurut salah seorang karyawan penjual sate pak Siboen  “sate Siboen ini sudah berdiri sejak tahun 1937, pada waktu itu sate pak Siboen nggak sebesar sekarang berkat kerja keras serta keringat yang di peras oleh pak Siboen yang membuahkan hasil dan mendatangkan para pelanggan yang begitu kian hari kian bertambah. Dulu sate ini nggak sebesar sekarang , dulu pak Siboen menjualnya dengan berdagang keliling. “ ujar pak Rahmat karyawan sate pak siboen.

            Sekarang depot sate pak Siboen ini di jual di Jl. Panglima sudirman no 134 kediri. Sate pak Siboen ini awal di buka bukan di Kediri, melainkan di Ponorogo pada tahun 1939. Pak Siboen mulai pindah ketika pak Siboen merasa ekonomi di ponorogo kurang menguntungkan. Pak Siboen keluar dari Ponorogo pada tahun 1952 .Lalu pak Siboen pindah ke kota Patria atau kota Blitar sampai tahun 1953 kemudian pindah ke Tulungagung. Pak siboen berjualan di kota Tulungagung sampai tahun 1957, setelah itu beliau  mulai merantau di kota Kediri. Dahulu di kota Kediri beliau berjualan dengan di pikul dan  magang di jalan stasiun.

            Setelah beliau mulai lama berjualan, pelanggan pak Siboen pun bertambah dengan pesatnya. Sehingga beliau berjualan yang telah  menuai kesuksesan itu di bantu oleh saudara- saudaranya  yang bernama pak Kartosenen, pak Tumirah, ibu Misiran dan ibu Bibit karena waktu itu beliau belum kenal dengan namanya karyawan. Beliau memegang teguh pemberdayaan yang selama ini di jadikan semboyan filsafat jawa seperti   “mangan gak mangan sing penting kumpul”. Begitulah filsafat jawa yang di pegang teguh oleh keluarga pak Siboen tersebut.


            Lantas pak Siboen membuka depot nya dengan menggunakan merek dagangan yang sama yaitu sate pak siboen. Sekarang sate pak siboen tersebut sudah mencapai generasi ke-3. (valina/azizah/war/SJUTE)
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com